Beberapa definisi komunikasi dapat disebut di bawah ini.
Louis
Forsdale (1981), seorang ahli komunikasi dan pendidikan, mengungkapkan
“communication is the process by which system is established, maintained, and
altered by menans of shared signals that operate according to rules”.
Komunikasi diartikan sebagai suatu proses memberikan signal menurut aturan
tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan
diubah.
1. Gatewood
and Taylor (1996) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses memindahkan
informasi dan pengertian (maksud) dari satu orang kepada orang lain.
2. Stoner,
Freeman dan Gilbert (1996) mengartikan komunikasi sebagai suatu proses yang
dipergunakan oleh manusia untuk mencari kesamaan arti lewat tranmisi pesan
simbolik.
3. Newman
dan Summer (1961) mengartikan komunikasi sebagai proses pertukaran fakta, ide,
opini atau emosi melalui kata-kata, surat-surat, symbol-simbol atau pesan.
Komunikasi
adalah pertukaran informasi antara dua orang atau lebih untuk mencapai suatu
kesamaan pemahaman atau pemikiran atau persepsi tentang suatu hal, karena
informasi dapat dijadikan refrensi yang mudah diterima. Oleh karena itu kita
dapat simpulkan, informasi adalah data yang telah dikelompokan dan memiliki
arti atau makna yang lebih mudah untuk dimengerti. Dengan kata lain Informasi
adalah sumber pengetahuan dan intelegensi yang sangat dibutuhkan bagi pengambilan
keputusan dalam sebuah komunikasi antara dua orang atau sebuah organisasi.
Manusia
di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang lain dan
membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini
merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari
hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam
kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin
dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada
two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik,
untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai
cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi
hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya
suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata
dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Pada
dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi kepada tiga bentuk:
1.
Komunikasi
vertikal
Bentuk
komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan
sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan
dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik.
Fungsi komunikasi ke bawah
digunakan pimpinan untuk:
a)
Melaksanakan
kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi, mengenai pelaksanaan kerja
bawahan.
b) Menyampaikan pengarahan
doktrinasi, evaluasi, teguran.
c)
Memberikan
informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-kebijaksaan organisasi,
insentif.
Seorang
pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan bawahannya, dan memahami
cara-cara mengambil kebijaksanaan, terhadap bawahannya.
Keberhasilan organisasi
dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan seorang pimpinan organisasi yang
memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal terseut merupakan modal utama untuk
kemajuan organisasi yang dipimpinnya.
Fungsi komunikasi ke atas
digunakan untuk:
a)
Memberikan
pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan, opini, permohonan
bantuan, dan keluhan.
b)
Memperoleh
informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan pekerjaan bawahan dari
tingkat yang lebih rendah. Bawahan tentulah berharap agar ide, saran, pendapat,
tanggapan maupun kritikannya dapat diterima dengan lapang dada, dan hati
terbuka oleh pimpinan.
2.
Komunikasi
horizontal
Bentuk
komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya. Komunikasi
horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Fungsi komunikasi
horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama.
Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media elektronik
seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.
3.
Komunikasi
diagonal
Bentuk
komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari
seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang
satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi komunikasi diagonal
digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai
wewenang langsung kepada pihak lain.
Jadi, Komunikasi dirumuskan sebagai suatu proses
penyampaian pesan atau berita ke beberapa orang. Dikarenakan komunikasi
melibatkan seorang pengirim dan menerima pesan yang mungkin juga memberikan
umpan balikuntuk menyatakan bahwa pesan telah diterima. Organisasi juga
dirumuskan sebagai suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.
Komunikasi didalam berorganisasi juga terdapat hambatan dikarenakan perbedaan
antara satu komunikan dengan satu komunikan yang lainnya.
Sumber
:
http://kumpulan-makalahkita.blogspot.com/2012/04/pentingnya-komunikasi-dalam-organisasi.html
http://rofidahsadiyah.blogspot.com/2012/10/makalah-arti-pentingnya-komunikasi.html
http://ashokablog.blogspot.com/2012/01/pentingnya-komunikasi-dalam-sebuah.html
http://www.batan.go.id/mediakita/current/mediakita.php?group=Inovasi&artikel=inv2&hlm=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar