MAKALAH
TEORI ORGANISASI UMUM 2
“PENENTUAN HARGA PERMINTAAN DAN
PENAWARAN”
KELOMPOK I
- · ABI IHSAN (10111044)
- · BUDI KARYADI (11111548)
- · DIKI (12111088)
- · FATIMAH ZAHRAH (12111732)
- · MASAGUS FAISAL (14111342)
- · NURWACHID (15111330)
- · RIANA MAIDIANSARI (16111102)
- · SINGGIH MULYANI (16111774)
- · ZACKY MUGHNI M (17111707)
KELAS : 2KA19
UNIVERSITAS GUNADARMA
ATA 2012-2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga
tersusunlah makalah “Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran” ini.
Tak ada gading yang tak retak, begitu
pula dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis
mengharapkan tegur, sapa, ataupun kritikan yang membangun demi perbaikan yang
akan datang.
Akhir kata, kami sampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah
wawasan serta peningkatan ilmu bagi kita semua.
Depok, 18 Maret 2013
Tim Penyusun
DAFTAR
ISI
Hal
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan
Masalah
1.3 Tujuan
BAB II ISI
2.1 Pengertian
Harga
2.2 Pengertian
Permintaan
2.3 Hukum
Permintaan
2.4
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan
2.5 Pengertian
Penawaran
2.6 Hukum
Penawaran
2.7
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
2.8 Penentuan Harga Keseimbangan Pasar
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum 2 (softskill),
serta memenuhi salah satu nilai di mata kuliah ini. Semoga makalah ini dapat
memberikan informasi bagi pembacanya, dan bermanfaat untuk materi yang akan
kami bahas mengenai “Penentuan Harga Permintaan dan Penawaran”.
Tidak bisa
dipungkiri bahwa perilaku masyarakat di jaman sekarang adalah perilaku
masyarakat yang konsumtif terhadap barang apa saja. Maka dari itu dalam kehidupan ekonomi produsen dan konsumen
adalah suatu kesatuan yang sangat sulit untuk dipisahkan,kehidupan, konsumen
berlomba-lomba untuk memperoleh penawaran yang setinggi-tingginya, sedangkan
prodesen berusaha mendapatkan keuntungan yang besar, di sinilah muncul
penentuan harga permintaan dan penawaran.
1.2 Batasan
Masalah
Dalam makalah ini
kita hendak membahas bagaimana pentingnya ilmu ekonomi dalam menentukan harga,
baik dalam penawaran maupun jumlah permintaan khususnya masalah yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Tujuan
• Mengetahui dan memahami defenisi dari
penentuan harga, permintaan dan penawaran.
• Mengetahui dan memahami tentang hukum
penentuan harga,permintaan dan penawaran.
• Mengetahui dan memahami pentingnya
penggunaan materi ini dalam lingkungan masyarakat.
BAB II
PENENTUAN HARGA
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
2.1 Pengertian Harga
Harga adalah suatu
nilai tukar dari produk, barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan
moneter. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan
karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa. Menetapkan
harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun namun jika harga
terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang akan di peroleh.
2.2 Pengertian Permintaan
Permintaan adalah
jumlah barang atau komoditi yang diminta oleh pembeli untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
2.3 Hukum Permintaan
“Semakin tinggi
harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang yang diminta, Semakin rendah
harga suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta.”
Dalam hukum
permintaan, jumlah suatu barang akan berbanding terbalik dengan tingkat harga
barang tersebut. Kenaikan harga barang akan menyebabkan berkurangnya jumlah barang
yang di minta, hal ini dikarenakan daya tarik untuk membeli semakin menurun
yang disebabkan oleh mahalnya harga jual barang tersebut.
Contoh hukum
permintaan pada saat ini :
• Ketika harga kedelai semakin tinggi,
pengusaha tempe tahu cenderung beralih menggunakan kedelai yang lebih rendah
jenisnya, bahkan ada pengusaha yang sampai gulung tikar karena tidak sanggup
membeli bahan baku pembuatan tempe dan tahu tersebut.
• Begitu pula dengan naiknya harga
bawang, mahalnya harga bawang berdampak pada kurangnya minat ibu rumah tangga
untuk membeli banyak bumbu dapur yang satu ini.
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Permintaan
1. Selera
Apabila selera
konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi, maka akan diikuti dengan
permintaan jumlah barang dan jasa yang meningkat, demikian sebaliknya.
Contoh :
Permintaan konsumen terhadap smartphone sedang meningkat, seperti Blackberry,
iphone, Android, tablet. Bahkan kita bisa menjumpai konsumen yang mempunyai
lebih dari 1 barang berteknologi tinggi
di jaman sekarang ini.
2. Pendapatan konsumen
Semakin tinggi
pendapatan seseorang, semakin tinggi juga daya beli nya, begitu pula
sebaliknya.
Contoh : Orang
yang pendapatannya tinggi, kebutuhannya akan semakin banyak pula. Seperti
penyanyi Syahrini, kebutuhannya sangatlah banyak, mulai dari kebutuhan kostum
panggung, kebutuhan perawatan diri,
serta kebutuhan lain yang menunjang penampilannya.
3. Harga Barang Jasa Pengganti / Pelengkap
Konsumen akan
cenderung mencari barang dan jasa yang harga nya relatif lebih murah yang akan
dijadikan sebagai alternatif.
Contoh : Kompor
dan minyak tanah adalah salah satu yang saling melengkapi. Jika harga minyak
tanah terus menerus naik, maka konsumen akan beralih menggunakan kompor dan gas
yang harganya relatif stabil.
4. Intensitas Kebutuhan Konsumen
Jika suatu barang
menjadi kebutuhan yang mendesak, maka permintaan akan mengalami peningkatan.
Contoh : Menjelang
lebaran kebutuhan seperti daging, ketupat dan pakaian jumlah permintaannya akan
meningkat di banding dengan hari-hari biasa.
2.5 Pengertian Penawaran
Penawaran adalah
jumlah barang atau komoditi yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk dijual
dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat sosial dalam suatu pasar ekonomi.
2.6 Hukum Penawaran
“Bila tingkat harga naik, maka jumlah barang
yang ditawarkan akan naik,
Bila tingkat harga
turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun“
Dalam hukum
penawaran, semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya, semakin rendah harga barang, jumlah yang ditawarkan semakin sedikit
juga.
Contoh hukum
penawaran pada saat ini :
Hubungan antara
harga kain batik dan jumlah pakaian batik yang akan dijual oleh Seorang
pedagang, maka ia berencana sebagai berikut:
bila harga satu
kodi pakaian Rp. 450.000 maka ia akan menjual sebanyak 10 kodi
bila harga satu
kodi pakaian Rp. 500.000 maka ia akan menjual sebanyak 15 kodi
bila harga satu
kodi pakaian Rp. 600.000 maka ia akan menjual sebanyak 20 kodi
bila harga satu
kodi pakaian Rp. 650.000 maka ia akan menjual sebanyak 25 kodi
2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1. Biaya Produksi dan Teknologi yang
digunakan
Jika biaya
produksi suatu produk sangat tinggi, maka produsen hanya membuat beberapa jenis
saja dari produk tersebut.
Contoh : Produk
limited edition
2. Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan
yaitu ingin supaya produknya laku terjual dipasaran dan mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya. Produk yang laku dipasaran adalah produk yang harganya
terjangkau tetapi dengan kualitas yang bagus.
Contoh : Produk
cina lebih banyak diperdagangkan karena lebih murah sehingga banyak konsumen
yang mencarinya.
3. Pajak
Pajak naik, harga
jual akan naik juga. Hal ini menyebabkan permintaan dari konnsumen menurun.
Contoh : jika
pajak bea cukai naik, harga barang-barang impor akan naik pula. Seperti halnya
kedelai impor yang harga nya naik, para pengusaha juga enggan membeli dengan harga
yang mahal.
4. Tingkat teknologi yang digunakan
Adanya kemajuan
teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi dan produsen
dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.
5. Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi
pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan tingkat harga
barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi mengalami
peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung mengurangi
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
2.8 Penentuan Harga Keseimbangan (Eqilibrium
Price)
Masalah harga
berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya langkah dan
berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan bantuan
harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang
dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas
barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga
keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui
suatu proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.
Berdasarkan
pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya
harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara
pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan
yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya
titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan
pihak penjual dalam menentukan harga
Contoh kasus :
Liputan6.com,
Jakarta : Kenaikan harga bawang membawa dampak bagi pedagang di pasar, seperti
Pasar Rebo dan Pasar Induk Keramat Jati.
Alex Manihuruk,
pedagang grosir bawang di pasar induk Kramat Jati, salah satunya. Dia
mengatakan kenaikan harga bawang sangat memberatkan bagi dirinya. Mahalnya
harga bawang membuat daya pembeli masyarakat selaku konsumen turun.
"Pada saat
itu harga bawang hanya berkisar Rp 15 ribu hingga Rp 17 ribu, kini melonjak
menjadi harga Rp30rb hingga Rp 50 ribuan, kenaikan ini terlalu jauh," ucap
Alex saat ditemui liputan6.com, Senin (18/3/2013).
Dia mengungkapknya
biasanya mengambil 1,5 ton bawang dari distributor. Namun, kini hanya mampu
mengambil 5-7 kwintal (1 Kwintal 100 kilogram). Hal ini karena ketidak mampuan
biaya, terlebih terjadi penurunan pembeli.
"Biasa kami
ambil 1,5 ton paling sedikit, tapi karena harga melonjak dan kami kurang modal
hanya bisa mengambil 5-7 kwintal (100kg) tidak sampai 1 ton. Jadi berkurang
karena daya pembeli tidak ada. Memang biasanya kalo ambil 1 ton, kami masih ada
sisa 2 kwintal per hari, karena jam dibatasi sampai jam 9 malam, tidak 24
jam," ucap dia.
Ia menambahkan
sejauh ini komoditas bawang yang didapatkan berasal dari Brebes Jawa Tengah,
sedikit bawang berasal dari Padang, Sumatera Barat. Sedangkan bawang import
dipasok dari negara seperti Thailand, Vietnam dan Afganistan.
"Kita terima
bawand dari bandar sini (pasar induk kramat jati) ada 12 orang. Kami dapat dari
impor berasal dari negara Vitenam dan Afganistan dan Thailand. Kalau Bawang
Brebes lumayan banyak permintaan, tapi kebanyakan permintaan bawang
Vietnam," ucap dia sembari menambahkan jika dijula ke pedagang kecil bisa mencapai
Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu per kg.
Sementara Mantan
Menteri Perekonomian Rizal Ramli menyikapi lompatan harga terlalu jauh lantaran
bisnis pangan di Indonesia diatur dengan sistem kuota yang tidak transparan dan
kompetitif.
"Pada
praktiknya, pembagian kuota impor ini juga terjadi karena pat gulipat antara
pejabat dan pengusaha," tambah Rizal saat menemui pedagang bawang di pasar
Induk Kramat Jati.
Dia menuding
dengan kenaikan itu menjadi sumber pendapatan pejabat dan untuk kepentingan
politik. "Akibatnya negara rugi karena tidak memperoleh penerimaan yang
semestinya. Sedangkan rakyat dirugikan karena harus membayar harga pangan lebih
mahal daripada harga diluarnegeri," pungkas dia. (Edo/Nur)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penentuan
Harga,Penawaran serta Permintaan sangat diperlukan dalam perkembangan sistem
ekonomi.Penentuan Harga bersumber pada penawaran dan permintaan.Penawaran
bersumber pada kuantitas barang yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat,sedangkan Permintaan bersumber pada kuantitas
permintaan barang berdasarkan harga yang ditawarkan.
Ilmu ekonomi ini
tidak selalu bisa diterapkan disetiap Negara,banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi baik dalam penawaran maupun permintaan,diataranya harga,mutu
barang,kebutuhan,gaya hidup,dsb.
Pelajaran dari
teori ini menjelaskan kepada mahasiswa bagaimana seharusnya menentukan
harga,agar hukum penawaran dan permintaan dapat berjalan seimbang,sehingga
terciptanya masyarakat yang paham ekonomi dan berkualitas.
3.2 Saran
1. Menentukan strategi penentuan harga
sebaiknya perusahaan benar-benar sudah mengetahui dengan pasti apa yg jadi
peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan perusahaan pada saat ini.
2. Langah2 dalam menentukan strategi dan
metode harga dilakukan dengan sebaik-baiknya.
3. Tingkatkan dan pertahankan mutu dan
pelayanan untuk kepuasan pelanggan.
Untuk
memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yg kompetitif, harga sebagai penyeimbang
antara kualitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yg ditawarkan oleh
produsen, untuk menciptakan keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas
DAFTAR PUSTAKA
|
i
ii
1
1
1
1
2
2
2
3
4
5
6
7
7
8
8
8
9
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar