Sesuatu
Yang Harus Dicoba
Ada seorang anak Laki – laki umur
16 Tahun yang baru duduk di bangku SMA di Jakarta. Laki – Laki itu bernama
Hary, dia seorang yang pemalu, kurang pandai bersosialisasi, dan tidak percaya
diri. Awal cerita ketika dia baru Masuk sekolah, waktu itu hari sabtu pukul
06.30 Hary mengawali Masa SMA nya. Karena baru pertama kali masuk sekolah SMA
jadi dia kurang percaya diri melihat orang – orang yamg belum dikenalnya. Hary
pun menuju Mading Sekolah yang kebetulan berada tidak jauh dengan gerbang
sekolah. Dia melihat Pengumuman Murid baru yg masuk untuk mengetahui di kelas
apa dirinya akan di tempatkan. Ternyata Hary masuk di kelas X-E, ketika dia
melihat ruang kelasnya, tiba2 fikirannya menjadi kacau, ruang kelas yg
dibayangkan ternyata tidak seperti yang diharapkannya. Kemudian Hary pun duduk
di baris kedua dari belakang, dia melihat keadaan sekitar dimana tidak ada satu
orangpun yang dikenalnya. Tiba - tiba
ada satu orang datang mendekati Hary, dan ternyata itu teman sewaktu SMP dia
bernama Johan tapi biasa dipanggil Joe, katanya sih biar keren aja. Joe duduk 2
Bangku disebelah kanan hary. Tak lama kemudian bel masuk pun berbunyi.
Karena ini baru Pertama kali
masuk sekolah, jadi hanya perkenalan saja dan belum ada Guru yang masuk. Yang
masuk kelas hanya OSIS saja, kakak – kakak OSIS hanya menyampaikan perbekalan
yang harus di Bawa Hari Senin untuk MOS, dan juga pakaian dan alat – alat yang
harus dikenakan. Setengah jam berlalu, tiba -
tiba ada seseorang murid baru datang, kemudian dia duduk disamping Hary.
Hary terlihat begitu takut akan hadirnya seseorang yang duduk disampingnya.
Orang itu bernama Satrya, Orangnya tinggi, badannya sedikit kekar dan wajahnya
sangar. Saat itu pukul 8 Hary memutuskan untuk mencoba membiasakan diri dengan
keadaan sekitar, hary masih was – was terhadap orang yang disampingnya, tak
lama kemudian Satrya mengajak ngobrol hary, hary sedikit ketakutan dan terbata
– bata saat berbicara
“Oi, Nama lo sapa bos?” Tanya
satrya
“Ha… Hary, nama lo siapa?” ujar
hary,
“kenalin nama gw satrya, eh lo
dari SMP mana?” Tanya kembali satrya
“gw… dari SMP 78, lo sendiri dari
mana?”, jawab hary kagi
“gw dari SMP Babelan Bekasi, tau
kaga?” ujar Satrya
Percakapan itu terus berlangsung
dan Hary pun sudah tidak takut kepada Satrya dan sudah tidak terbata – bata
lagi saat mengobrol. Sebelum Hary berkenalan dengan Satrya, Hary sempat
berkenalan dengan teman disebelahnya, dya bernama Oxa. Kemudian kakak – kakak
OSIS memberikan intruksi apa saja yang harus dibawa untuk Hari Senin nanti dan
perlengkapan apa saja yang harus dipakai. Satu jam berlalu, akhirnya bel pulang
pun berbunyi. Hary yang saat itu berfikiran Negatif kepada teman – temannya
termasuk kepada satrya, kini sudah positif thinking. Tapi hanya satu hal yang
masih mengganjal fikiran Hary, dia masih tidak suka dengan ruang kelasnya, itu
membuat Hary ingin pindah Sekolah. Di perjalanan pulang hary memikirkan Hal
tersebut. Sampai dirumah Hary kemudian ke kamar untuk ganti baju, setelah itu
bermain bersama teman – teman rumahnya. Malam Harinya sekitar pukul 19:00, saat
itu sedang berkumpul di ruang tv. Hary berbicara dengan kedua orang tua nya
untuk pindah sekolah.
“Bu, Pak…
Hary ingin pindah sekolah, di sekolah ini hari tidak betah karena ruangan dan
juga murid – muridnya”
“loh kok gitu, belom ada satu
minggu sudah ingin pindah”, ujar Ibu Hari
“tapi hari engga betah di sekolah
itu bu…”, ungkapnya hary
“ya dicoba dulu, kan baru masuk”,
ujar ayah Hary.
Dan hary tetap ingin pindah
sekolah, selang beberapa lama akhirnya ayah hary memutuskannya.
“jika itu keinginan kamu, yaudah, tapi kamu masuk dulu selama
satu ada dua minggu, supaya bisa beradaptasi”, ujar Ayah Hari.
“Oke yah, akan hary coba, tapi kalo memang engga bisa, brarti
pindah sekolah ya”, Sahut Hary
“Iyaa….”, Jawab Ayah Hari.
Haripun
sedikit lega karna keputusan yang diambil oleh kedua orang tuanya. Kemudian
perbincangan beralih ke topic lain.
Dari Cuplikan Cerita Diatas banyak makna yang
dapat diambil, Janganlah kita Selalu Berfikir Negatif terlebih dahulu, karena
sesungguhnya apa yang kita lihat belum tentu seburuk yang kita kira. Dan
cobalah untuk melakukan suatu hal terlebih dahulu, agar kita dapat tau Hasil
dibalik hal itu. Ikuti terus perjalanan Hary di Cerita “It’s My Life, Not Your
Life”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar