Minggu, 05 Mei 2013

My Adventure with XI IPA 1 (Bagian 1)


Jalan – Jalan Ke Puncak

Nama saya Abi, kali ini saya ingin cerita tentang temen – temen saya waktu SMA saat liburan semester 2 kelas XI . Jadi awal kisah saat kira – kira 3 bulan sebelum liburan Semester 2 tiba, sebenernya ide untuk jalan – jalan liburan bareng tidak disengaja. Berawal dari teman2 saya, biasa disebut Anak Belakang. Anak belakang sendiri terbentuk secara tidak sengaja, karna duduk mereka dibelakang jadi sebutannya anak belakang. Ifan adalah pencetus pertama yang bilang jalan – jalan bareng pas liburan nanti, tapi anak – anak yang lain malah menanggapinya dengan serius. Akhirnya jadilah kita jalan – jalan / liburan bersama. Walaupun Belum ada satu tahun bersama mereka semua (tetapi saya dan teman – teman ada yang sudah kenal dari kelas X) kami sudah seperti keluarga. Dari di sekolah kompak, hingga dalam ulangan juga kompak -___-“.

Langsung ke Cerita ini, jadi kita semua liburan selama 3 hari 2 malam di puncak. Kami semua berangkat Hari Sabtu pagi. Pukul 07.00 Kami semua berkumpul di rmh neng (nama panggilan dari Siti Fatimah).  Tapi ya namanya juga di Indonesia pasti jam nya jam karet, akhirnya mereka semua datang kermh neng pukul 7.30. Bus yang akan kami naiki juga sudah standby dpn rumah neng. Setelah semua berkumpul akhirnya kami semua naik ke bus, nah untuk para cowonya harus mengangkat barang – barang untuk keperluan selama disana. Sekitar pukul 8.00 akhirnya kita berangkat. Selama perjalanan kami bernyanyi bersama, kebetulan juga ada yang bawa gitar jadi dalam perjalanan kami tidak bosan. Dalam perjalanan ada 1 teman yang namanya Riesta, dia itu adalah teman cewe terbaik. Waktu dari kelas X, gw selalu dekat sama dia… eitssss jangan salah paham dulu, gw ama dia Sahabatan.  Dia itu memang orangnya mabuk dalam perjalanan menggunakan kendaraan. Mau mobil, angkot, bus, dan semacamnya pasti dia selalu mabuk. Berhubung gw yang ditugasin membawa perlengkapan P3K dan obat – obatan, jadi gw yang ibaratnya ngobatin dia. Biarpun diobatin tetep aja dia muntah juga -___-“.

Okeh, akhirnya sampai juga di Villa , nama villa itu Soposaulina. Villa nya engga terlalu besar tapi engga terlalu kecil. Halaman di villa itu luas, jadi kita bisa bermain disana. Sampai di villa tugas pertama anak laki – laki adalah menurunkan semua barang – barang yang ada di dalam bus, dari mulai bahan makanan sampai tas – tas yang dibawa. Anak perempuannya mulai  memasuki kamarnya masing – masing. Satu kamar bisa ditempati 4 – 6 orang, karena di dalam 1 kamar terdapat 3 tempat tidur yang besar. Anak laki – laki sepakat tidur di ruang TV yang kebetulan memang besar, bukan alas an karna engga dapat kamar tapi memang ingin menjadikan suasananya itu seperti keluarga dan berbeda. Ya kalo dibillang engga kebagian kamar sih memang benar, karna kamarnya sudah kuasai oleh anak perempuannya. Setelah semuanya beres – beres dan tepat adzan zuhur jadi  kami semua Shalat dzuhur berjamaah, nah sebelum memulai shalat kami semua berfoto bersama .  Okeh setelah selesai shalat waktunya acara santai tapi tidak untuk anak perempuan, karena meraka harus memasak. Bukannya kami semua tidak mau membeli makan diluar, tapi disini kami ingin menjadi sebuah keluarga dan juga kami ingin melatih diri agar mandiri dimulai dari makan sampai menjaga kebersihan, kami tidak mau bergantung kepada keadaan sekitar. Lagi pula kami sudah SMA dan sudah sewajarnya bersikap mandiri. Sambil menunggu makanan Matang, anak laki – lakinya ada yang main PS, trus Poker, bermain gitar, ada juga yang sedang hunting foto di halaman. Tidak semua anak perempuan di dapur dan ikut memasak jadi sebagian ada yang mencampur aktivitas anak laki – laki. Waktu itu pukul 2.00 siang dan makananpun sudah siap untuk dimakan dan sudah disajiakan di tempat makan. Yang membuat makanan siang ini adalah emak (panggilan untuk Della) dan 2 orang temannya. Kenapa bisa dipanggil emak?... ya karna dia itu seperti ibunya anak – anak. 2 orang temannya itu jika tidak salah namanya riri dan juga lingga. Lauk pauk yang disediakan sederhana, tidak ada yang special. Tapi yang membuat special adalah bisa makan bersama dengan teman – teman. Tapi yang sangat disayangkan ternyata sayurnya hambar dan juga telurnya juga hambar. Kami semua ingin ngomong kalo lauk nya hambar tapi tidak enk terhadap emak.  

Setelah acara makan selesai waktunya bagian anak perempuan yang mencuci piring. Di saat itu gw dan beberapa teman gw langsung ke dapur untuk mengontrol bahan makanan tapi sambil bikin minuman. Dan temen gw yang namanya herman ternyata menemukan kejanggalan , yaitu tidak ada garam ataupun bumbu – bumbu lainnya. Dan 2 orang temannya emak tidak memberitahukan kepada kita semua jika di dapur tidak ada bumbu penyedap. Ada beberapa orang yang marah kepada mereka berdua, akhirnya kami mendiamkan mereka dan untuk selanjutnya yang memasak jangan mereka lagi. Ada beberapa dari kita pergi keluar untuk makan diluar karena mereka hanya makan sedikit tadi. Salah satunya tika, dia pergi turun kebawah untuk mencari warung makan. Teman – yang lain juga begitu dan juga sambil jalan – jalan di sekitar sana. Tidak asik rasanya jika di villa tidak berenang. Cuaca disana mulai mendung tapi tidak menyurutkan anak – anak laki untuk berenang, alhasil beberapa dari anak laki berenang. Yang memulai nyebur ke kolam yaitu herman disusul teman -  yang lain. Tapi yang berenang hanya 3 orang saja , yang lainnya malah asik main PS. Tiba – tiba Putri dan Zeta ikutan… eittssss anak cewe kalo berenang diwajibkan memakai pakaian dan celana pendek. Supaya tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Ada juga beberapa anak perempuan juga ikutan tapi hanya dipinggir kolam, berenang. Saya pun juga ikut berenang, kami semua bercanda tawa disana. Bukan hanya berenang tadi kami juga bermain volley di dalam kolam renang. Sewaktu kita lagi asik berenang ada teman yang juga asik mengambil foto, dia bernama brili. Brili mengabadikan semua moment – moment ketika di puncak. Bukan cuma brili saja tapi ada iffa yang juga mengabadikan dengan kamera slr nya.

Mereka berdua memang suka hunting foto. Tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 17.00, kami semua langsung keluar dari kolam renang dan cuacapun tiba – tiba menjadi hujan deras. Beruntung kami selesai berenang tepat waktu, dan kami membersihkan diri dan mandi. Tapi jangan salah sangka, untuk kamar mandi dipisah antara perempuan dan laki – laki. Untuk perempuan kamar mandinya di kamar masing – masing, karena di setiap kamar sudah ada kamar mandinya. Dan bagi pria kamar mandinya ada 2, yang pertama itu di dekat ruang TV dan yang kedua di dapur. Berhubung waktunya sudah menunjukan pukul 17.00 , jadi bagi para lelaki mengantri untuk mandi ya seperti antri sembako hehehe. Setelah semua nya sudah mandi, kami semua berkumpul di ruang TV. Ada yang bergosip ada yang main kartu, pokoknya macam – macam. Disitulah kami semua merasa seperti sebuah keluarga besar. Dan Magribpun tiba, kami semua menjalankan ibadah shalat magrib. Tidak semuanya karna ada yang bukan non muslim, dan untuk perempuannya ada yang sedang halangan. Untuk shalat asharnya, kami tidak berjamaah . setelah shalat magrib waktunya bagi anak perempuan, kali ini koki yang masak nya berbeda. Kami berharap masakannya tidak hambar seperti tadi siang. Setelah semua siap dan sudah dihidangkan di meja makan tiba – tiba listrikpun padam. Seketika semua anak perempuan berteriak….

Lalu apakah yang akan terjadi selanjutnya?....

Kelanjutannya ada di Episode Selanjutnya di cerita “My Adventure with XI IPA 1” … ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar